Minggu, 09 Mei 2010

PENYAKIT HUBUNGAN SEKSUAL

Pendahuluan
Penyakit Hubungan Seksual (PHS) adalah kelompok penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual. Termasuk dalam PHS adalah Sifilis, Gonore (GO), Chlamydia, Herpes Genitalis, Kondiloma Akuminata, kutu kemaluan (pubic lice), Vaginitis. Penularan PHS umumnya adalah melalui hubungan seksual, sedangkan cara lainnya yantu melalui transfusi darah, jarum suntik, ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, dan lain-lain. Sumber penularan utama adalah wanita pekerja seksual.
PHS sering juga disebut penyakit kelamin, penyakit veneral, Penyakit Menular Seksual (PMS).
Gejala-gejala yang dapat dilihat :
1. Perubahan pada kulit di sekitar kemaluan
2. Saat membuang air kacil terasa sakit
3. Gatal pada alat kelamin
4. Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita)
5. Meski tanpa gejala, dapat menularkan penyakit bila sudah terkena
6. Hanya dokter yang mampu menangani penyakit menular seksual
Akibat yang ditimbulkan:
1. pada emosi : ketakutan, perasaan malu, bersalah
2. dapat menular dari ibu kepada bayinya
3. gangguan/cacad pada bayi yang dikandung
4. kemandulan pada pria dan wanita
5. kematian
Rantai penularan penyakit menular seksual
Pengertian : Kuman, sebagai penyebab penyakit akan berpindah dari satu orang ke orang lainnya. ini menciptakan terjadinya mata rantai penularan, sehingga setiap mata rantai merupakan bagian yang penting dalam penularan penyakit pada orang lain. Mengerti dan memutuskan salah satu mata rantai penularan adalah cara yang baik untuk mencegah penularan.
Rantai penularan PHS :
Virus, bakteri, protozoa, parasit dan jamur
Manusia, bahan lain yang tercemar kuman
Penis, vagina, lubang pantat, kulit yang terluka, darah, selaput lendir.
Yang paling umum adalah hubungan seks (penis-vagina, penis-lubang pantat, mulut-lubang pantat, mulut-vagina, mulut-penis).
Hubungan seks, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama dari orang yang terkena PMS ke orang lainnya (obat suntik terlarang, transfusi darah yang tidak steril, jarum tato dan lainnya).
Orang yang berperilaku seks tidak aman. Makin banyak pasangan seks, makin tinggi kemungkinan terkena PMS dari orang yang sudah tertular.
Pencegahan:
1. Patahkan salah satu rantai penularan
2. pakailah kondom
Pengobatan: Datang dan berkonsultasi dengan dokter yang profesional. Berobat sndiri tanpa tahu dengan pasti sring berakibat semakin parah, dan menyebabkan kuman menjadi resisten terhadap obat-obatan.
Peningkatan angka kejadian PMS disebabkan beberapa faktor:
1. kontrasepsi, timbul perasaan aman tidak terjadi kehamilan
2. seks bebas, norma moral yang menurun
3. kurangnya pemahaman tentang selsualitas dan PMS
4. transportasi yang makin lancar, mobilitas tinggi
5. urbanisasi dan pengangguran
6. kemiskinan
7. pengetahuan
8. pelacuran
Penularan PMS pada umumnya adalah melalui hubungan seksual (95%), sedangkan cara lainnya yaitu melalui transfusi darah, jarum suntuik, plasenta (dari ibu kepada anak yang dikandungnya) dan lain-lain. Sumber penularan utama adalah WTS (80%).
Beberapa PMS yang sering dijumpai:
Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, syaraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering dikenal sebagai lues, Raja Singa.
• Kuman penyebab : Treponema pallidum
• Perantara : Manusia
• Tempat kuman keluar : Penis, vagina, mulut dan ibu hamil kepada bayinya
• Cara penularan : kontak seksual, ibu kepada bayinya
• Tempat kuman masuk :Penis, vagina, anus, mulut, transfusi.
Berdasarkan penyebarannya sifilis dibagi menjadi 2 tahap:
1. Tahap dini, sangat menular karena pada kelainan kulit dan selaput lendir dijumpai kuman. Termasuk di sini adalah sifilis stadium I dan II.
2. Tahap lanjut daya tular penyakit rendah.
Gejala:
Sifilis mempunyai masa tunas yang berkisar 3 minggu. Pada tempat masuk kuman timbul suatu ulkus (luka) yang bulat lonjong, dasar bersih, merah, kulit di sekitar terang, pada perabaan keras dan tidak nyeri, keadaan ini disebut efek primer stadium I. Sering disertai pembengkakan kelenjar getah bening di daerang sekitar tempat infeksi yang padat, kenyal, pada perabaan tikdak sakit.
Dalam 3-6 minggu kelainan ini dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Setelah efek primer, 6-8 minggu kemudian penyakit masuk ke dalam stadium II, biasanya didahului gejala panas, sakit kepala, sakit tulang dan sebagainya. Tanda-tana pada kulit dan selaput lendir dapat menyerupai semua penyakit kulit yang lain (the great imitator) dan kelainan pada kulit tersebut tidak gatal. Lesi pada tempat yang lembab pada lipatan kulit disebut kondiloma lata. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening yang menyeluruh (limfadenitis generalisata). Kelainan kulit dapat menghilang tanpa pengobatan kemudian dapat muncul lagi tapi tidak simetris. Sifilis laten adalah penderita sifilis tanpa gejala dan hanya ditemukan hasil tes yang positif.
Sifilis stadium III muncul setelah 3-10 tahun stadium I. Keadaan ini tidak menular, tapi dapat menyerang semua organ tubuh. Kelainan yang khas adalah suatu nodus yang kemudian melunak, pecah dan membentuk ulkus. Di samping itu juga dapat menyerang sistem peredaran darah dan saraf.
GONORE (GO)
Gonore adalah PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan diagnosisnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah "kencing nanah". Masa inkubasi 3-5 hari.
• Kuman : Neisseria gonorrhoea
• Perantara : manusia
• tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
• cara penularan : kontak seksua langsung
• tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
• yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak aman
Gejala :
Penderita pria biasanya mengeluhkan sakit pada waktu kencing. Dari mulut saluran kencing keluar nanah kental berwarna kuning hijau. Setelah beberapa hari keluarnya nanah hanya pada pagi hari, sedikit dan encer serta rasa nyeri berkurang. Bila penyakit ini tidak diobati dapat timbul komplikasi berupa peradangan pada alat kelamin.
Pada wanita, penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang jelas atau bahkan tidak menimbulkan keluhan sama sekali, sehingga wanita mudah menjadi sumber penularan GO. Kadang penderita mengeluh keputihan dan nyeri waktu kencing.
Dapat timbul komplikasi berupa bartolitis, yaitu membengkaknya kelenjar Bartholin sehingga penderita sukar jalan karena nyeri. Komplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, bila ke rongga perut menyebabkan radang di perut dan usus. Selain itu baik pada wanita atau pria dapat terjadi infeksi sistemik (seluruh tubuh) ke sendi, jantung, selaput otak dan lain-lain. Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi dapat terinfeksi, bila tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kebutaan
LIMFOGRANULOMA VENERIUM
Masa inkubasi 1-4 minggu pada tempat masuknya mikroorganisme berupa lesi yang tidak khas baik berupa erosi, papul atau ulkus yang sembuh sendiri tanpa pengobatan. Beberapa minggu kemudian timbul pembengkakan kelenjar getah bening. Tumor tampak merah dan nyeri, perlunakan yang terjadi tidak serentak sehigga memecah dengan fistel. Penyakit meluas ke kelenjar getah bening di rongga panggul.
Pada wanita, di samping gejala di atas, manifestasi dapat terjadi pada kelenjat Iliaka, sehingga terjadi nyeri waktu buang air besar atau berhubungan seksual. Nama lainnya : Bonen
• kuman : Chlamydia trachomatis
• perantara : manusia
• tempat kuman keluar : penis, vagina. mulut
• cara penularan : kontak seksual
• tempat kuman masuk : penis, vagina, anus , mulut
• yang bisa terkena : orang yang berhub. seks tak aman dg penderita
HERPES GENITALIS
Kejadian penyakit ini sangat cepat akhir-akhir ini. Penyakit ini tak dapat diberantas secara tuntas dan sering kumat-kumatan, dan dapat menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan persalinan. Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.
• tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
• tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
• penyebab : virus Herpes Simpleks
• perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
• tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
• cara penularan : kontak langsung
• tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
Pada wanita penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan penyakit. Penularan hampir selalu terjadi melalui hubungan seksual. masa inkubasi 3-5 hari, kemudian pada daerah kemaluan timbul gerombolan vesikel, di atas kulit kemerahan dan dirasakan nyeri, bila pecah meninggalkan bekas. Sering disertai pembesaran kelenjar yang nyeri. Penyakit sembuh dalam 2-3 minggu. Penyakit sering kumat, timbul pada tempat yang sama dan biasanya lebih ringan dari gejala infeksi pertama. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik dan stress mental, atau infeksi sistemik lainnya. Hubungan seksual yang berlebihan dengan banyak pasangan meningkatkan kemungkinan berhubungan dengan orang yang sudah kena. Komplikasi pada wanita hamil dapat ditularkan melalui ari-ari atau pada saat melahirkan, dapat menyebabkan keguguran, kematian janin atau cacad permanen. Di samping itu, dapat pula menyebabkan kanker serviks.
KONDILOMA AKUMINATA
• nama lain :Jengger ayam (genital warts)
• penyebab :Papilloma Virus
• perantara : manusia
• tempat kuman keluar : penis, vagina, anus
• cara penularan : hubungan seksual
• tempat virus masuk : penis, vagina, anus
Masa inkubasi 2-3 bulan. Cara penularan melaluiu hubungan seksual. Diagnosa terutama ditegakkan secara klinis. Lokalisasi lesi pada umumnya di daerah lipatan dan lelbab, misalnya daerah vulva, vagina sampai serviks, daerah perineum dan perineae. Lesi berupa papul, berwarna pucat dengan permukaan seperti bunga kol yang makin lama makin membersar sehingga sangat mengganggu.
KUTUAN KELAMIN
Adalah suatu penyakit kelamin yang ditandai gatal pada kemaluan yang disebabkan oleh sejenis kutu.
• penyebab : Pubic lice, Pediculus pubis, kutupubis
• perantara : rambut kelamin, pakaian dalam, alat tercemar kutu & telurnya
• tempat keluar kutu : rambut alat kelamin
• penularan : hubungan seksual, terkena bahan tercemar
gejala :
1. gatal akibat kutu yang mengisap cairan tubuh di sekitar rambut kelamin.
2. kerusakan kulit
3. bintik-bintik darah pada celana dalam
Sumber : Kumpulan makalah Temu Ilmiah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Wilayah IV Denpasar, 3-7 September 1996
Penyakit Menular Seksual
 DEFINISI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal (dari kata venus, yaitu Dewi Cinta dari Romawi kuno), didefinisikan sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan karena aktivitas seksual yang tidak sehat sehingga menyebabkan munculnya penyakit menular, bahkan pada beberapa kasus PMS membahayakan.

 MACAM – MACAM PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang PMS, berikut akan dibahas beberapa jenis PMS :

@Human Immunodeficiency Virus
***Definisi & Fase Human Immunodeficiency Virus***
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang hidup di dalam darah manusia, tidak dalam darah setiap orang tetapi hanya dalam darah seseorang yang terinfeksi. Meskipun begitu, siapa saja bisa terinfeksi, termasuk anda. HIV tidak membedakan usia, warna kulit, orientasi seksual, agama, kebangsaan ataupun faktor pembeda lainnya. Sekali saja HIV sudah berada dalam diri anda (artinya anda telah terinfeksi HIV), tidak ada yang bisa anda lakukan untuk mengeluarkannya. Tetapi ada banyak cara agar anda bisa menghindarinya. HIV berkembang dari infeksi menjadi suatu penyakit yang mengancam jiwa manusia, yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), dalam 4 fase berikut :
Fase 1 :
Fase ini dimulai tepat setelah infeksi dan berlangsung selama beberapa minggu. Fase 1 ini ditandai dengan perasaan “tidak enak badan” seperti flu, meski pada 20% penderita terjadi flu yang parah. Tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin menunjukkan bahwa anda tidak terinfeksi HIV.
Fase 2 :
Fase ini adalah tahap yang terpanjang diantara keempat fase lainnya, bahkan dapat berlangsung hingga sepuluh tahun. Selama fase ini hampir tidak ada gejala serta penderita terlihat dan merasa sehat-sehat saja. Padahal sebenarnya, pada fase inilah virus sedang berkembang. Pelan-pelan HIV menghancurkan sel-sel CD4 dalam darah, yang berjumlah banyak sekali untuk melawan penyakit. Semakin sedikit sel CD4 yang anda miliki, sistem kekebalan tubuh anda semakin melemah dan anda akan semakin sulit untuk menghindari penyakit. Memang tubuh akan melawan dengan cara mengganti sel CD4 yang rusak atau hilang dengan yang baru sebanyak mungkin, tetapi selalu kalah cepat dibanding dengan pembiakan HIV dalam tubuh anda. Untuk membantu tubuh dalam memerangi HIV ini, para peneliti telah mengembangkan obat-obatan antivirus yang bisa dikonsumsi orang-orang dengan HIV.
Fase 3 :
Fase ini dimulai ketika sel CD4 dalam tubuh sudah dikuasai virus yang pada tahap ini sudah banyak sekalidalam darah. Ketika sistem kekebalan tubuh sudah gagal, penyakitpun mulai menyerang. Penyakit-penyakit ini adalah penyakit yang biasanya dapat dilawan sistem kekebalan tubh dengan mudah, ironisnya penyakit inilah yang mnguasai dan mengendalikan tubuh yang terinfeksi HIV dan gejala penyakitpun berkembang. Pada awalnya gejala-gejala ini ringan, misalnya : lelah, diare, infeksi jamur, demam, berat badan terus menurun, berkeringat pada malam hari, pembengkakan kelenjar limpa, infeksi pada sekitar area mulut, atau batuk yang terus-menerus. Tetapi seiring dengan semakin melemahnya sistem kekebalan, gejala-gejala ini semakin parah.
Fase 4 :
Ketika gejala-gejala penyakit (seperti tuberculosis atau cancer) menjadi semakin parah, selanjutnya penderita didiagnosis menderita AIDS. Pada fase ini obat-obatan antivirus hanya bisa memperlambat perkembangan virus ini.
***Cara Penularan HIV (AIDS)***
HIV terdapat dalam darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua spesimen yang berupa cairan tubuh dan berasal dari tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat potensional untuk menularkan virus ini pada orang lain, termasuk ketika sorang penderita HIV positif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya maka bukan tidak mungkin bila pasangannya nantinya akan terinfeksi virus ini juga. Baik penderita HIV wanita maupun pria sangat riskan untuk menularkan virus ini pada pasangannya ketika berhubungan seksual, yakni melalui cairan sperma (bagi penderita pria) dan darah menstruasi (bila melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi bagi penderita wanita). Diyakini bahwa jumlah HIV dalam ludah seseorang yang terinfeksi sangat sedikit, oleh karenanya anda tidak perlu khawatir dengan ludah penderita HIV. Selain melalui hubungan seksual, HIV juga bisa disebarkan melalui jarum suntik yang digunakan seseorang yang telah terinfeksi, atau bahkan bisa juga ditularkan oleh seorang ibu dengan HIV positif kepada bayinya pada waktu hamil atau menyusui. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebaran HIV yang infeksius ini dapat melalui perseksual, peroral (kemungkinan sangat kecil), parenteral (jarum suntik), dan perplasenta.
***Tes HIV (AIDS)***
Bila ada kemungkinan anda terinfeksi HIV, lakukan tes dengan segera. Hasil yang positif berarti tes berhasil mendeteksi antibodi HIV dalam tubuh anda (dapat diasumsikan antibodi HIV = HIV). Bahkan meski hasil tes anda negatif bukan berarti anda bebas HIV karena virus ini mungkin saja telah masuk ke dalam pembuluh darah anda selama tiga bulan sebelum antibodi-antibodi itu muncul (bahkan ditemui kasus periode ini berlangsung hingga enam bulan), oleh karenanya untuk mendapatkan hasil tes yang akurat sebaiknya anda menunggu maksimal sampai enam bulan terhitung sejak saat pertama kali anda merasa kemungkinan terinfeksi, untuk melakukan tes HIV. Selama rentang waktu tersebut hindari hubungan seks tanpa pelindung untuk mencegah transmisi virus ini ke dalam tubuh orang lain.
Tes HIV tersedia pada pusat-pusat Keluarga Berencana, klinik kesehatan, program rehabilitasi ketergantungan obat, prakter dokter dan rumah sakit. Ketika membuat janji dengan dokter (untuk pemeriksaan laboratorium), tanyakan tentang kebijakan kerahasiaan dan anonimitas. Jika berhubungan dengan HIV, sebagian besar petugas kesehatan akan menghargai hak dan privasi anda tanpa membedakan usia (akan lebih baik bila anda mengkonfirmasikan hal ini sebelumnya).
Terdapat dua jenis tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi HIV dalam darah manusia, yaitu :
***Tes melalui sampling darah***
Tes ini adalah tes yang paling mudah didapatkan. Petugas kesehatan mengambil sejumlah kecil darah dari lengan anda dengan menggunakan jarum, kemudian mengirimkan sampel darah anda ke laboratorium untuk diperiksa apakah terdapat antibodi untuk melawan virus atau tidak. Hasilnya dapat dilihat setelah 1-2 minggu, untuk memastikan apakah anda HIV positif atau negatif.
***Tes melalui spesimen saliva / ludah (Tes Oral)***
Tes yang dilakukan untuk memeriksa apakah ada antibodi HIV di dalam ludah anda. Pada pelaksanaan tes ini, anda perlu membuka mulut lebar-lebar dan membiarkan petugas kesehatan menyeka lidah dan rongga dalam pipi anda dengan kapas. Hasilnya baru bisa terlihat setelah 1-2 minggu.
Bila hasil tes anda dinyatakan HIV positif, yang berarti terdapat virus dalam darah anda, akan sangat sulit diterima. Dan akan sangat membantu bila anda mendapatkan dukungan keluarga dan teman-teman anda. Tetapi mungkin saja bahkan orang-orang yang paling menyayangipun tidak bisa memberikan solusi terbaik untuk menghadapi situasi sulit yang sedang anda hadapi. Disinilah peran konselor sangat diprioritaskan, untuk menjelaskan apa yang bisa dan seharusnya anda lakukan untuk mencegah virus ini menyebar dan menjelaskan pilihan-pilihan caring and curing serta memberikan informasi tentang pilihan gaya hidup yang akan menjaga kondisi anda tetap sehat selama mungkin.
***Caring and Curing pada penderita HIV (AIDS)***
Penderita HIV (AIDS) mencoba dan berusaha untuk tetap sehat melalui istirahat, konsumsi makanan bergizi dan berolah raga. Tujuan mereka adalah agar sistem kekebalan tubuh mereka tetap kuat dalam melawan penyakit. Selain itu ada juga obat-obat yang dikembangkan untuk memperlambat penyebaran HIV dalam darah yaitu obat-obatan antivirus atau “coctail”. Dan sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV.
***Komplikasi HIV (AIDS)***
Terdapat sejumlah penyakit yang umumnya berkembang dalam tubuh manusia dengan sistem kekebalan tubuh yang inadekuat ataupun rudak oleh HIV, diantaranya adalah : PCP (pneumonia), TBC, kaposi`s sarcoma (kanker kulit), non-Hodgkins`s lymphoma, herpes simplex, dll.
***Perlindungan diri terhadap HIV (AIDS)***
Dalam hal ini bersifat kondisional artinya perlindungan diri terhadap infeksi HIV ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan diri untuk menghindari dan mencegah transmisi virus, misalnya dengan tidak mengabaikan pemakaian kondom (mencegah transmisi perseksual), menggunakan jarum disposible pada tiap pemeriksaan invasif (mengantisipasi transmisi parenteral), dll.

@Herpes Simplex Virus
***Definisi***
Herpes Simplex merupakan salah satu penyakit menular, yang disebabkan oleh virus DNA. Virus (Herpes Simplex) ini menyerang pada kulit, mukosa dan syaraf manusia.
***Gejala***
Gejala utama adalah : munculnya bintil (kumpulan vesiculae) secara serentak pada perbatasan kulit-mukosa serta terjadi di sembarang tempat (yang terinfeksi) dan sering didapati pada : area sekitar mulut, hidung, mata, jari tangan, pantat dan genetalia. Bintil ini bertahan 2-3 minggu, kemudian pecah. Biasanya diikuti rasa terbakar, nyeri dan gatal, serta sakit kepala dan demam.
***Cara Penularan***
Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan serta adanya transmisi kontak langsung (misalnya berciuman)dengan penderita. Bintil herpes simplex virus ini bila ditemukan pada area sekitar genetalia, transmisi kontak langsung (melalui hubungan seksual) dengan penderita bukan tidak mungkin menyebabkan anda terinfeksi. Memakai pakaian penderita (secara bergantian) juga dapat diindikasikan sebagai media penularan herpes.
***Tes ( diagnosa )***
Waktu yang paling tepat menemui dokter (spesialis kulit & kelamin) adalah segera setelah muncul bintil. Herpes mungkin saja bisa diidentifikasi dengan segera, tapi kadang memerlukan tes. Serangkaian tes tersebut meliputi pengorekan bintil untuk memperoleh lapisan mukosa kulit dalam dan dapat diperoleh hasil + / - setelah 1-2 minggu. Prosesnya akan menyakitkan.
***Caring and Curing***
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang adekuat dan spesifik serta vaksin pencegah infeksi berulang untuk herpes. Perawatan herpes difokuskan pada 2 hal : pemberian obat anti-virus “ácyclovir” dan antibiotik dengan dosis tepat. Serta pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang dan tepat.
***Komplikasi***
Kekambuhan dapat dipicu karena demam. Infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi serius bila terjadi pada mata, cervix dan infant.
***Pencegahan***
Menghindari kontak langsung dengan penderita (dalam hal ini pemakaian kondom saat melakukan hubungan seksual dengan penderita), meningkatkan daya tahan tubuh dengan pemberian asupan dan pemenuhan kebutuhan nutrien (gizi) yang tepat, serta menjaga agar tubuh tetap fit dan sehat, dinilai sebagai tindakan yang bijak untuk mencegah herpes.

@Kutil Pada Alat Kelamin ( venereal )
***Definisi***
Kutil pada alat kelamin (berbeda dengan kutil/benjolan kecil yang kadang timbul pada kaki, tangan dan punggung) merupakan salah satu PMS bagian dari human papilloma virus yang terdiri dari 100 jenis variasi virus. Inspeksi (pengamatan) bintil kutil pada alat kelamin ini akan tampak seperti kutil biasa, hanya saja jumlahnya tidak hanya satu atau dua saja tapi banyak dan bergerombol, berukuran sangat kecil dan seringkali tak terlihat.
***Gejala***
Gejala awal munculnya virus ini ditandai dengan adanya sekelompok kutil di sekitar alat kelamin (genetalia), rectum dan gluteus. Bahkan pada beberapa kasus disebutkan bahwa kutil ini ditemukan pada bagian dalam vagina. Veneral akan terasa sangat sakit bila digaruk (apalagi bila berada dalam vagina) dan kadang terasa gatal. Biasanya dibutuhkan waktu 3 bulan bagi veneral untuk berkembang, meskipun kadang hanya butuh waktu 3 minggu.
***Cara Penularan***
Veneral menjadi salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya paling cepat. Virus ini bisa tertular melalui kontak fisik secara langsung (berhubungan seksual) dengan penderita, bahkan hanya menyentuhnya saja anda bisa terinfeksi, Terlebih lagi veneral sangat kecil (sulit dihindari).
Biasanya tubuh penderita akan membentuk antibodi terhadap virus ini sehingga penularan terhadap bagian tubuh yang lain tidak akan terjadi.
***Tes ( diagnosa )***
Langkah awal, dilakukan inspeksi secara visual dengan menggunakan alat khusus. Setelah didiagnosa bahwa bintil itu veneral, akan diberi medikasi sehingga bintil berwarna putih.
Pada penderita wanita, biasanya didiagnosa terinfeksi veneral setelah dilakukan pap smear saat hasil tes menunjukkan pertumbuhan sel abnormal. Bisa juga melalui pemeriksaan sampel jaringan leher rahim (cervix)
Pada penderita pria, sampel jaringan diambil dari saluran kencingnya.
***Caring and Curing***
Belum ditemukan obat veneral yang spesifik dan adekuat. Sangat mungkin veneral akan hilang dengan sendirinyameski virusnya masih tertinggal dalam tubuh penderita. Pengobatan terkini difokuskan pada pengangkatan kutil dengan “mendinginkan” atau “membakar” nyadengan bahan kimia. Alternatif lain dengan memotongnya lewat pembedahan
***Komplikasi***
Veneral akan menjadi lebih kompleks bila terdapat di cervix (leher rahim) karena bisa menjadi petanda adanya satu atau lebih human papilloma virus yang bisa mengarah pada ca-cervix.
***Pencegahan***
Pencegahan terhadap veneral yang infeksius bisa melalui tindakan : menghindari kontak fisik secara langsung (memakai pelindung/ kondom saat melakukan hubungan seksual) dengan penderita, menjaga sistem imun tubuh melalui istirahat, olahraga dan asupan gizi seimbang.

@Gonorrhea
***Definisi***
Infeksi akut yang disebabkan bakteri neiserria gonorrhoe (gonococcus) berbentuk menyerupai kacang buncis, hanya tumbuh pada membran yang lembab dan hangat, antara lain : anus dan genetalia.
***Gejala***
Masa inkubasi gonorrhoe antara 2-10 (sekitar 2 minggu)hari terhitung setelah penderita terinfeksi pertama kali. Adapun gejala gonorrhoe secara umum : pengeluaran sekret (purulent), disuria, malaise, sakit kepala dan limpadenopati regional.
Pada wanita tidak menunjukkan adanya gejala fisik sampai pada fase nyeripada punggung, nyeri abdomen dan panggul (PID), cervix dan kelenjar bartolini tampak bengkak.
Sebagian pria yang terinfeksi menunjukkan gejala sbb : bau busuk pada area genetalia, sekresi cairan pekat yang menetes ujung penis dan rasa perih ketika BAK.
***Cara Penularan***
Infeksi gonorrhoe terjadi melalui kontak fisik (seksual) secara langsung tanpa pemakaian “pelindung” dan mengabaikan seks yang aman.
***Tes (diagnosa)***
Penegakan diagnosa gonorrhoe melalui pemeriksaan sampel yang diambil dari: spesimen dari mukosa mulut, saluran kemih, cervix (pada wanita), ujung penis yang terbuka (pada pria) dan saluran anus dengan menggunakan spons (khusus) berukuran kecil dimana spons itu akan menyerap cairan (spesimen) yang nantinya akan diperiksa dan hasil tes biasanya tersedia dalam waktu 1 minggu.
***Caring and Curing***
Gonorrhoe bisa disembuhkan mmelalui medikasi antibiotika dalan dosis tinggi (misalnya: penicilline). Ironisnya, hal ini menyebabkan bakteri akan semakin kebal /resisten. Penelitian terus dikembangkan untuk penemuan medikasi yang lebih adekuat, spesifik dan efisien.
***Komplikasi***
Identifikasi komplikasi gonorrhoe: infertilitas, dermatitis, arthritis, endokarditis, myoperikarditis, meningitis bahkan hepatitis.
***Pencegahan***
Melakukan pemeriksaan rutin dan tidak gonta-ganti pasangan, menerapkan hubungan seksual yang sehat dan “aman”. Satu hal yang tak kalah pentingnya, menjaga kebersihan khususnya area genital tubuh.

@Chlamydia
***Definisi***
Chlamidia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh sejenis bakteri -chlamidia trachomatis- yang hidup dan berkembang dalam tubuh.
***Gejala***
Pada pria : terjadi peradangan pada saluran kencing atau epididymis ( saluran kecil dan panjang sebagai tempat penyimpan sperma ), demam, keluarnya cairan dari penis, rasa sakit atau rasa berat pada kantong buah pelir.
Pada wanita: infeksi saluran kemih dan cervix, infeksi ovarium dan tuba fallopii, sekresi cairan abnormal, iritasi (gatal) pada genetalia, rasa panas saat berkemih, sakit perut (bawah) hebat dan pendarahan diluar menstruasi
***Cara Penularan***
Melalui kontak fisik (seksual) secara langsung tanpa “pelindung” dan tidak menerapkan pola hubungan seks yang sehat dan aman.
***Tes***
Melakukan tes urin dan penyekaan pada vagina (pada wanita) atau ujung penis yang terbuka (bagi pria). Pada wanita mungkin saja ditemukan pada pemeriksaan pap smear.
***Caring and Curing***
Setelah diagnosa, medikasi dilakukan dengan antibiotik selama beberapa hari sampai akhirnya sembuh. Kesembuhan bukan berarti tidak akan terjadi infeksi berulang.
***Komplikasi***
Komplikasi chlamydia trachomatis yang nyata adalah : infertilitas, radang panggul (penyebaran radang cervix pada wanita) dan bisa menginfeksi mata pada kasus tertentu.
***Pencegahan***
Menerapkan pola hubungan seks yang aman dan sehat. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah menjalani pemeriksaan rutinsetiap 6 bulan sekali.

@Sifilis
***Definisi***
Selama berabad-abad sifilis dianggap sebagai salah satu penyakit menular yang menakutkan dan mematikan. Sifilis didefinisikan sebagai infeksi kronik menular yang disebabkan bakteri troponema pallidum, menginfeksi dan masuk ke tubuh penderita kemudian merusaknya sampai penderita meninggal dunia. Pada kenyataannya sifilis dapat disembuhkan, bahkan ketika telah memasuki tahap akhir sekalipun kerusakan telah terjadi pada tubuh penderita.
***Gejala***
Masa inkubasi antara 10-90 hari, dengan gejala :
Tahap 1
9-90 hari setelah terinfeksi. Timbul: luka kecil, bundar dan tidak sakit –chancre- tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak langsung dengan penderita. Chancre hampir selalu muncul di dalam dan sekitar genetalia, anus bahkan mulut. Pada kasus yang tidak diobati (sampai tahap 1berakhir), setelah beberapa minggu, chancre akan menghilang tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita.
Tahap 2
1-2 bulan kemudian, muncul gejala lain: sakit tenggorokan, sakit pada bagian dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok dan terdapat bintil. Beberapa bulan kemudian akan menghilang. Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan.
Tahap 3
Dikenal sebagai tahap akhir sifilis. Pada fase ini chancre telah menimbulkan kerusakan fatal dalam tubuh penderita. Dalam stase ini akan muncul gejala: kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati,lumpuh dan gila. Tahap letal.
***Cara Penularan***
Harus terjadi kontak langsung dengan kulit orang yang telah terinfeksi disertai dengan lesi infeksi sehingga bakteri bisa masuk ke tubuh manusia. Pada saat melakukan hubungan seksual (misal) bakteri memasuki vagina melalui selaput lendir dalam vagina, anus atau mulut melalui lubang kecil. Sifilis sangat infeksius pada tahap 1 dan 2. selain itu, sifilis juga dapat disebarkan per-plasenta.
***Tes (diagnosa)***
Ketika penderita menjumpai bintil yang dicurigai chancre, dan mendatangi dokter ahli, maka dokter akan menanyai anamnesa dalam rangkan menegakkan diagnosa sifilis. Selain itu, dokter akan mengambil sampel cairan dari chancre dan memastikannya.
Cara pemeriksaan yang lebih efektif adalahdengan pemeriksaan darah 4 minggu setelah chancre pertama kali muncul.
Tes laboratorium penunjang: Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) dan Fluoroscent Treponemal Antibody Absorption (FTA-ABS).
***Caring and Curing***
1 kali penyuntikan penisilin dirasa telah cukup adekuat, meski beberapa penderita memerlukan 1-3 kali injeksi penisilin. Dokter akan meminta penderita yang telah menjalani medikasi untuk melakukan tes darah setahun kedepan, dimaksudkan untuk memastikan bakeri telah lisis dsri tubuh penderita. Menerapkan pola hubungan seksual yang sehat dan aman. Bagi penderita yang alergi penisilin, dapat di ganti dengan eritromycine atau tetrasiklin.
***Komplikasi***
Tahap 1 : Lympadenitis timbul setelah 1 minggu berlalu
Pada pria sering terjadi edema meluas pd glans penis
Edema meluas dan ulserasi pada labia mayor wanita
Tahap 2 : Timbul kandiloma lata basah, pipih
Menyebarkan infeksi sampai SSP, mata dan visera
Tahap 3 : Mengakibatkan stroke (neurosefipis) yang fatal,
Parastesia dan perubahan kepribadian.
***Pencegahan***
Jangan melakukan kontak fisik langsung dengan penderita bahkan dengan “perlindungan” sekalipun, karena kondom (salah satu “pelindung”) tidak memberi perlindungan terhadap bintil sifilis sebab kadang bintil tersebut menyebar ke seluruh tubuih penderita.
Cara yang efisien untuk mencegah kerusakan permanen yangdisebabkan sifilis tahap akhir adalah dengan melakukan pemeriksaan teratur untuk memastikan bahwa telah bebas bakteri penyebab sifilis.

@Hepatitis
***Definisi***
Hepatitis diindikasi sebagai salah satu penyakit akibat infeksi virus DNA (hepatitis B) atau RNA (hepatitis C) yang terjadi pada (organ) hati, yang menyebabkan perasangan pada sel hati dengan segala akibatnya. Terdeteksi adanya hepatitis virus ABCDEF, namun yang berkaitan dengan PMS adalah B dan C.
***Gejala***
Hepatitis B
Memiliki masa inkubasi antara 45-160 hari dan mengenai pada seluruh usia. Gejala yang muncul meliputi: lelah, kerongkongan terasa pahit, sakit kepala, diare, nafsu makan menurun, oto pegal-pegal dan sakit perut, demam tinggi serta vomitus.
Hepatitis C
Gejala biasanya baru muncul 10-15 tahun setelah terinfeksi. Gejala yang muncul antara lain: lelah, mual, kehilangan nafsu makan,vomitus, sakit perut, otot terasa pegal, demam, diare dan sakit kuning.
***Cara Penularan***
Hepatitis B
HbsAg+ berperan menyebarkan virus melalui cairan yang sudah terinfeksi, antara lain: air mani, darah, cairan vagina ataupun ludah masuk ke tubuh manusia melalui luka yang terbuka dan bagian tubuh yang memungkinkan untuk infeksi bakteri.
Hepatitis C
Mediasi penularan hepatitis C yang utama adalah melalui pemakaian jarum suntik yang tidak disposible. Namun virus ini juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual dengan proporsi yang lebih rendah (yakni dengan pemaparan antara darah wanita menstruasi yang melakukan hubungan seks dengan perlukaan akibat hepatitis pada pria pasangannya).
***Tes (diagnosa)***
Hepatitis B
HbsAg telah ditemukan hampir pada spesimen tubuh yang terinfeksi, yaitu: darah, semen, saliva, air mata, ascites, ASI dan urine penderita.
Hepatitis C
Untuk mendeteksi, pemeriksaan anti-hepatitis C virus ditegakkan. Pemeriksaan darah sebagai pemeriksaan lab tambahan.
***Caring and Curing***
Terapi untuk penderita virus ini: asimptomatis, interferon.
Hepatitis B
Istirahat, menghindari stres, tidak melakukan aktivitas berat dan memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang seimbang. Selain itu kurangi dan hindari kebiasaan merokok dan alkoholik. Antibodi virus ini bersifat seumur hidup setelah penderita terjangkit, namun masih mungkin terinfeksi hepatitis C.
Hepatitis C
Obat-obatan untuk penderita hepatitis C kronis saat ini telah tersedia, sayangnya terbukti tidak selalu efektif dan punta efek samping.
***Komplikasi***
Hepatitic B
Sebagai penyebab utama hepatitis akut,kronik, serosis bahkan kanker hati.
Hepatitis C
Gejal terburuk adalah kerusakan hati yang serius.
***Pencegahan***
Hepatitic B
Vaksin yang aman dan adekuat telah tersedia. Pemberiannya dilakukan 3 kali penyuntikan selama 6 bulan berturut-turut dan semuanya dilakukan di bahu. Hindari sebisa mungkin untuk tidak terpapar spesimen penderita.
Hepatitis C
Menghidari pemaparan spesimen tubuh dan kontak langsung dengan penderita. Hidup sehat dan teratur sebagai alternatif bijak untuk menghindarinya.

@Infeksi Jamur (candida)
***Definisi***
Candida adalah jamur yang biasa pada mulut dan usus besar sebagai flora normal. Pada wanita, jamur ini juga ditemukan pada vagina yang jumlahnya berlipat ganda dan tak terkendali.
***Gejala***
Area sekitar genetalia (vagina) terasa gatal. Selanjutnya rasa gatal itu terasa sangat gatal dan menyakitkan. Pada pria akan tampak berupa warna merah pada ujung penis dan mungkin akan ada titik metah pada kulup glans penis, bahkan kulup tampak seperti luka bakar.
***Cara Penularan***
Infeksi candida bisa ditularkan dengan muidah melalui hubungan seksual, yang akhirnya pasangan anda juga akan terinfeksi.
***Tes (diagnosa)***
Perlu diagnosa dokter yang akurat untuk memastikan bahwa anda terinfeksi candida atau tidak dengan mengamati gejala dan menganalisa anamnesa/keluhan yang timbul.
***Caring and Curing***
Medikasi dengan obat anti jamur berupa krim dan obat yang dimasukkan dalam vagina. Atau dengan alternatif lain yaitu obat tradisional dengan memanfaatkan yugort, bawang putih maupun jamu.
***Komplikasi***
Candida muncul salah satunya disebabkan karena ketidakseimbangan PH dalam vagina, yang mana hal ini bisa aja berdampak serius bila tidak ditangani dengan segera.
***Pencegahan***
Dapat dicegah dengan: mengenakan celana dari bahan katun yang nyaman dan tidak terlalu ketat (hindari pemakaian celana dalam dari bahan nilon), hindari pemakaian celana yang ketat, hindari kontak vagina-zat kimia (biasanya melalui tindakan menyemprot vagina dengan air, memakai sabun dengan pewangi, dll), mengeringkan area genetalia,menyeka kemaluan dari arah depan ke belakang. Yang tak kalah pentingnya, konsumsi acidophilus.

@Bacterial Vaginosis
***Definisi***
Kondisi dimana jumlah bakteri dalam vagina berlipat dan tak terkendali, bahkan tidak lagi berperan sebagai flora normal malah menimbulkan infeksi yang serius.
***Gejala***
Beberapa wanita tidak merasakan adanya infeksi BV ini (tidak memunculkan gejala, tampak normal). Gejala yang paling umum adalah keluarnya cairan berwarna gelap yang mengeluarkan bau tidak sedap, menimbulkan iritasi dan rasa panas pada saat berkemih (jarang).
***Cara Penularan***
Melalui kontak fisik (seksual) langsung dengan penderita tanpa mengenakan “pelindung”.
***Caring and Curing***
Setelah didiagnosa dan menetapkan bahwa infeksi yang muncul karena BV, dokter akan meresepkan antibiotik dalam bentuk pil. Bisa dalam bentuk gel atau krim yang dimasukkan dalam vagina.
***Komplikasi***
BV yang tidak diobati akan menyebabkan infeksi saluran kencing, radang panggul bahkan infertilitas.
***Pencegahan***
Menjaga area genetalia agar tetap bersih dan kering. Gunakan pakaian yang memberi ventilasi udara yang adekuat, mencuci genetalia dengan air hangat menggunakan sabun lembut dan tanpa pewangi (dimaksudkan untuk menjaga PH genetalia).

@Trichomoniasis (trich)
***Definisi***
Infeksi ini disebabkan parasit kecil pada tempat-tempat yang hangat dan lembab pada tubuh manusia terutama di vagina.
***Gejala***
Gejala biasa muncul pada 1-4 minggu. Gejala yang muncul: keluarnya cairan vagina yang berwarna putih atau hijau-kekuningan, berbuih serta berbau tidak sedap, vagian tampak merah dan gatal. Pada pria, ujung glans penis nya mengalami iritasi.
***Cara Penularan***
Melalui kontak fisik (hubungan seksual) dengan penderita secara langsung.
***Tes***
Penegakan diagnosa trich hanya bisa ditetapkan oleh dokter dengan cara mengambil cairan vagina (pada wanita) atau cairan dari saluran kencing (pada pria) dengan kapas, selanjutnya kapas tersebut akan diletakkan pada slide dan diamati dibawah mikroskop.
***Caring and Curing***
Medikasi dengan antibiotik yang diresepkan dokter. Sebaiknya jangan melakukan hubungan seks dengan pasangan selama pengobatan. Disarankan, pasangan anda juga diobati karena mungkin saja telah terinfeksi.
***Komplikasi***
Trich bisa menjalar ke cervix, saluran kencing dan vesica urinaria sehingga penderita akan merasa perih saat berkemih dan ketika melakukan hubungan seksual. Bila tidak diobati trich akan menyebar ke dalam kelenjar prostat (pada pria) dan meyebabkan BPH.
***Pencegahan***
Menggunakan “pelindung” saat berhubungan seksual, hindari memakai pakaian renang milik orang lain dan jangan mengeringkan tubuh dengan handuk orang lain.

@Kutu Mons Pubis (ketam)
***Definisi***
Dispesialisasi untuk ketam yang hidup di bagian tubuh manusia yang lembab dan berambut, terutama mons pubis. Kutu jenis ini sering ditemukan pada selangkangan dan bisa bertahan hidup tanpa makanan (darah manusia) selama 24 jam. Kutu yang dimaksud berwarna abu-abu kekuningan dan membutuhkan waktu 1 minggu untuk menetaskan telur mereka yang terdapat pada masing-masing helai mons pubis.
***Gejala***
Penderita akan terasa gatal pada area sekitar genetalia, terutama pada mons pubis.
***Cara Penularan***
kontak kelamin secara langsung dengan penderita menjadi salah satu mediasi penularan kutu ini.
***Tes***
Telur kutu bisa diamati dengan kaca pembesar, sedangkan kutu dewasa bisa dilihat dengan mata telanjang. Kutu dewasa berukuran kepala peniti dan bisa dengan mudah dikenali.
***Caring and Curing***
Sabun mengandung pestisida sangat efektif untuk membunuh kutu ini jika mengikuti petunjuk dengan seksama (hati-hati dalam penggunaanya). Setelah medikasi, potong mons pubis hingga yakin bahwa kutu tidak lagi ada. Selanjutnya cuci semua perabot dan pakaian yang diyakini adanya telur kutu dengan air panas dan jemur di tempat dengan panas matahari cukup. Selalu waspada terhadap adanya kutu ini setidaknya selama 1 minggu.
***Pencegahan***
Hindari kontak fisik dengan penderita yang mengeluh gatal-gatal pada area mons pubis. Pikir 2 kali untuk meminjam pakaian orang lain atau tidur di ranjang yang tidak terjaga kebersihannya.

@Molluscum Contagiosum
***Definisi***
Infeksi yang disebabkan oleh virus molluscum contagiosum yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun.
***Gejala***
Mulai muncul setelah beberapa minggu-bulan. Tampak seperti jerawat kecil, selanjutnyamenjadi benjolan besar warna merah daging dan terdapat cekungan kecil menampung nanah pada bagian tengahnya. Tidak terasa gatal, benjolan akan tampak memerah dan agak sakit. Benjolan tersebut muncul di area sekitas genetalia, gluteus dan paha.jumlahnya sekitar 10-20 atau bahkan 100 benjolan.
***Cara Penularan***
Melalui kontak seksual dengan penderita. Pada kondisi berbeda, bisa menular karena berenang di kolam yang mengandung virus ini.
***Tes***
Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil pus dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk menegakkan diagnosa infeksi molluscum contagiosum.
***Caring and Curing***
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengeringkan nanah pada benjolan.selanjutnya benjolan akan hilang dengan sendirirnya. Kemudian disusul munculnya benjolan ditempat lain, dan butuh beberapa tahun agar semua benjolan itu hilang. Intensifkan perawatan pada benjolan yang muncul dan diduga karena infeksi virus ini.
***Pencegahan***
Hindari kontak langsung secara seksual atau kontak biasa dengan penderita. Perlu di ingat bahwa infeksi virus ini tidak dapat dihindari hanya dengan pemakaian kondom sebagai “pelindung”.

@Chancroid
***Definisi***
Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit.
***Caring and Curing***
Medikasi dengan antibiotik
***Komplikasi***
Bila tidak diobati, borok pada pria akan membesar, sehingga satu-satunya cara untuk mengobatinya adalah mengamputasi penis.
Pencegahan
Hindari kontak langsung dengan penderita. Segera periksakan diri ke dokter bila curiga adanya infeksi chancroid.

 MENERAPKAN POLA HUBUNGAN SEKS YANG AMAN UNTUK ANTISIPASI
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Melakukan hubungan seksual tanpa memikirkan konsekuensi ataupun tanpa kesiapan bukanlah pemikirantindakan bijak.oleh karenanya sangatlah penting memahami pola hubungan seksual yang aman dan sehat untuk mengantisipasi dan menghindari infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS). Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa PMS yang tidak bisa di antisipasi hanya dengan memakai “pelindung”, antara lain: herpes, kutil pada alat kelamin, sifilis, chancroid kutu dan molluscum contagium.
Beberapa pedoman melakukan hubungan seksual yang aman, meliputi :
oMembicarakan dengan pasangan, tentang pentingnya melakukan
hubungan seksual yang aman dan sehat
oMemastikan anda dan pasangan telah mengatur dan
memilih “perlindungan” yang akan digunakan
oMenggunakan “pelindung” dengan benar ketika melakukan hubungan
seksual dengan pasangan (perhatikan petunjuk pemakaian sehingga
efektif dan aman)
oMelakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara teratur (tiap 6
bulan atau 1 tahun sekali) dan konsultasi pada dokter ahli

PENTINGNYA TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Untuk mencegah seseorang (terutama para remaja) dari PMS, informasi yang tepat harus diberikan sejak dini. Informasi yang diperlukan tersebut dapat diperoleh melalui klinik-klinik kesehatan, sekolah, rumah sakit swasta ataupun puskesmas. Jika seseorang telah mendapati gejala dari PMS, sebaiknya secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Biasanya para dokter akan merahasiakan identitas pasiennya. Sesungguhnya ketakutan terhadap hal yang belum tentu kebenarannya akan membuat kondisi seseorang lebih parah. Dengan mengetahui dan memahami gejala PMS yang sebenarnya, penyembuhannya akan lebih mudah dilakukan.
Dengan semakin banyak mengetahui dan memahami akibat yang ditimbulkan dari aktivitas seksual yang tidak sehat, mahasiswa diharapkan dapat menjaga dirinya dari infeksi PMS. Selain itu, diharapkan akan muncul kesadaran bahwa apapun yang dilakukan pasti akan menimbulkan konsekuensi, baik positif maupun negatif, tergantung dari perbuatan yang dilakukan. Membatasi diri terhadap pergaulan juga sesuatu yang harus dipertimbangkan. Mahasiswa seyogyanya memegang teguh ajaran agama dan norma yang telah tertanam dalam nuraninya dan masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan di masyarakat banyak permasalahan yang ditemui oleh bidan, diantaranya adalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di saluran kemih dan reproduksi, yang jalur penularannya melalui hubungan seksual.
Wanita, termasuk yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS. Penelitian di Surabaya menyebutkan angka kejadian PMS pada ibu hamil adalah 19,2%. Angka kejadian PMS pada ibu hamil yang melakukan asuhan antenatal di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (1998) adalah 16,1% untuk kandidiasis vaginalis, 4,2% infeksi klamidia dan 1,2% trikomoniasis.
Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun bayi yang dikandung/dilahirkannya. Oleh sebab itu penting dilakukannya penanggulangan yang tepat yaitu secara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah menemukan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual dan melakukan penanggulangan secara promotif dan preventif (dalam lingkup kebidanan komunitas).

1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas yaitu :
a. Menjelaskan pengertian Penyakit Menular Seksual
b. Memaparkan cara penularan Penyakit Menular Seksual
c. Memaparkan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual
d. Menjelaskan pencegahan Penyakit Menular Seksual



BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.

B. RANTAI PENULARAN PMS
Virus, bakteri, protozoa, parasit dan jamur
Manusia, bahan lain yang tercemar kuman
Penis, vagina, lubang pantat, kulit yang terluka, darah, selaput lendir.
Yang paling umum adalah hubungan seks (penis-vagina, penis-lubang pantat, mulut-lubang pantat, mulut-vagina, mulut-penis).
Hubungan seks, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama dari orang yang terkena PMS ke orang lainnya (obat suntik terlarang, transfusi darah yang tidak steril, jarum tato dan lainnya).
Orang yang berperilaku seks tidak aman. Makin banyak pasangan seks, makin tinggi kemungkinan terkena PMS dari orang yang sudah tertular.

C. PENCEGAHAN
Patahkan salah satu rantai penularan
Pakailah kondom saat berhubungan seksual dengan orang yang beresiko?telah terkena PMS
.
D. JENIS-JENIS PMS
1.Gonorrhea
Gonorrhea biasa disebut “GO” disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Masa inkubasi pada pria : 3-30 hari sedangkan pada wanita 3 sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
Pada pria diagnosa ditentukan dengan adanya gram ( gram +) pada pemeriksaan smear terhadap pengeluaran melalui penis. Untuk menentukan diagnosa GO pada wanita, selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan kultur dari serviks, uretra, tenggorokan dan anus.
Tanda dan gejala:
Pria : Pengeluaran cairan purulen melalui uretra, disuria, epididymitis dan prostatitis.
Wanita : Pada tahap dini asimptomatis selanjutnya servisitis dengan pengeluaran yang purulen, gartolinitis.
Terapi pada GO:
Procaine penicillin G (IM) dan Progenetid (PO) atau Ampicilline dan probenecide (PO).Sebelum pemberian terapi ini,kita perlu untuk melakukan tes terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan syok anapilaksis setelah 30 menit injeksi penicilline.

2. Syphillis
Syipilis disebabkan oleh Spirochete treponema pallidum yamg masuk kedalam tubuh melalui membrane mukosa atau kulit selama melakukan hub seksual.
Tanda dan gejala:
Tahap primer :adanya luka pada vulva atau penis sangata nyeri, ulkus primer baik tunggal maupun kelompok, mungkin terjadi juga pada bibir, lidah tangan, rectum atau putting susu.
Tahap sekunder :yaitu 2-4 minggu setelah timbulnya ulkus sampai 2-4 tahun. Pasien merasa demam, sakit kepala, tidak nafsu makan, hilang berat badan, anemia, sakit pada tenggorokan, kemerahan dan sakit pada mata, kuning dengan atau tanpa hepatitis, sakit pada otot persendian dan tulang panjang. Pada umumnya tubuh lemah, kemerahan serta adanya condylomata pada rectum dan genitalia.
Pada tahap laten :5-20 tahun tidak ada tanda-tanda klinik, sedangkan pada tahap lanjut yaitu terminal tidak diobati akan terlihat tumor/massa/gumma pada bagian tubuh, kerusakan pada katup jantung dan pembuluh-pembuluh darah, meningitis, paralysis, kurang koordinasi, parese, insomnia, binggung, dilusi, gangguan pikir dan bicara tidak jelas.

Terapi pada sipilis
Yaitu semua jenis Penicillin, dianjurkan penicillin G benzathine karena jenis long acting.

3. Herpes Genitalis
Herpes genitalis disebabkan karena terinfeksi oleh : Herpes virus hominis tipe 2 (HVH-2)
Tanda dan gejala:
- Adanya rupture vesicle
- Ulserasi nyeri serta pembengkakan pada kelenjar limpe inguinal
- Disuria serta merasakan gejala flu.
Terapi simtomatik
Untuk lesi dicuci dengan cairan Burow’s, H2O2, atau sabun dan air selamjutnya keringkan dengan baik.
Pencegahan dan Pengawasan
Pencagahan terhadap STD mencangkup 3 tingkatan pencegahan yaitu:
1. Pencegahan primer, ditujukan untuk mencegah penyakit mencangkup hal-hal sebagai berikut:
- Memberikan pendidikan kepada individu-individu yang tidak terinfeksi sehingga dapat menghindar dari individu yang terinfeksi.
- Identifikasi dan mengobati individu yang terinfeksi tanpa gejala.
- Wawancara pasien yang terinfeksi untuk identifikasi kontak.
- Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pencegahanpada individu yang kontak.
- Anjurkan untuk berpatisipasi pada program pengawasan.
2. Pencegahan sekunder yaitu: untuk mencegah terjadinya komplikasi STD seperti : PID pad waktu dengan GO.
3. Pencegahan tertier, berfokus untuk menurunkan efek dari komplikasi seperti : steril atau mandul.
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan terhadap individu yang tidak terinfeksi sangat efektif dilakukan melalui sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat remaja dan dewasa muda
Di klinik, untuk pasien yang pertama kali mengalami STD akan merasa takut, berdosa dan tidak aman, sehingga perlu pendekatan psikologis sosial. Pendidikan kesehatan yang diberikan di klinik mencangkup : cara kerja obat, durasi, efektif, efek samping, keuntungan dan kunjungan ulang, kegagalan pengobatan akan menyebabkan remfeksi juga diberi informasi tentang : cara transmisi penyakit, proses reinfeksi, hentikan hubungan seksual jika mungkin, jika tidak bisa mengamankan kondom.
Untuk perawatan diri perlu diinformasikan tentang hal-hal sebagai berikut:
1. cuci tangan dan mandi dalam frekuensi sering.
2. Jangan lakukan (kotraindikasi) douching kecuali untuk pemberian obat-pbatan.
3. Pergunakan pakaian dalam dari katun.
4. Jangan mempergunakan lotion, cream, minyak pada luka kecuali diprogramkan.

4. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) ditandai dengan sindroma menurunnya sistem kekebalan tubuh.Penyebab utama AIDS adalah HIV. HIV dapat ditransmisi melalui kontak seksual, darah atau produk darah dari ibu kepada bayinya. HIV tidak dapat ditransmisi melalui kontak didalam rumah, sekolah atau tempat kerja.
Gejala pertama AIDS muncul rata-rata 10 tahun dari saat terinfeksi HIV, yang selanjutnya menunjukan gejala berbagai penyakit dan menyebabkan kematian dalam waktu 1-3 tahun.
Dalam masa 10 tahun dari saat terinfeksi HIV, sipengidap tampak “sehat” namun berkemampuan untuk menularkan HIV kepada orang lain melalui hubungan seksual (berganit-ganti pasangan),melalui darah atau produk darahnya(secara suntikan, tranfusi dan transplantasi organ dari sipengidap HIV) dan melalui proses melahirkan dari ibu sipengidap HIV kepada janin atau bayinya.

Gejala-gejala AIDS
Gejala Mayor
a. Pada prang dewasa terdiri dari:
1. Penurunan berat badan lebih dari 10%
2. Diare kronik lebih dari satu bulan.
3. Demam lebih dari satu bulan (kontinyu atau intermiten)
b. Pada anak terdiri dari:
1. Penurunan berat badan atau pertumbuhan lambat yang abnormal.
2. Diare kronik lebih dari satu bulan.
3. Demam lebih dari satu bulan.

Gejala Minor
a. Pada orang dewasa terdiri dari:
1. Batuk lebih dari satu tahun.
2. Dermatitis pruritus umum.
3. Herpes Zoster rekurens.
4. Candidiasis orofarings.
b. Pada anak terdiri dari:
1. Limfadenopati umum.
2. Candidiasis oroforings.
3. Infeksi umum yang terulang (otitis, faringitis)



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan heteroseksual, homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea, Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS
Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular seksual antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang senggama (berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening,dll.Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari jenis-jenis PMS yang dijelaskan.

B. Saran
Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan (khususnya mahasiswa kebidanan) dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan dalam penyakit menular seksual dan dapat dicegah atau ditanggulangi di lingkungan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

Majoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius. FKUI.

Prayetni. 1996. Asuhan Keperawatan Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta. Depkes RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Keluarga berencana dan Kesehatan Reproduksi Berwawasan Jender. 2003.
Jakarta. Badan Koordinasi KB Nasional.

Sumber Lain:
www.kesrepro.com
www.geocities.com

Pengertian, Definisi dan Cara Penularan / Penyebaran Virus HIV AIDS - Info / Informasi Penyakit Menular Seksual / PMS
Mon, 05/06/2006 - 3:57pm — godam64
A. Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
B. Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
C. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS
- Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
- Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
- Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
- Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :
- Air liur / air ludah / saliva
- Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
- Air mata
- Air keringat
- Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine
tambahan :
jangan mengucilkan dan menjauhi penderita hiv karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar